Ulet dan Istiqamah: Kunci Shafa Menaklukkan 20 Juz dalam Sekali Duduk

PROBOLINGGO – Shafa Aqilatus Zahra, santriwati kelas 5 Mu’allimat Pondok Pesantren Al-Mashduqiah, menjadi inspirasi lewat ketekunannya dalam menghafal Al-Qur’an.

“Buat saya, menghafal itu bukan soal pintar, tapi soal siapa yang ulet dan istiqamah,” ujar Shafa tegas saat ditemui usai ujian tahfizh, Jumat (27/6/2025).

Shafa telah menempuh perjalanan panjang bersama Al-Qur’an sejak awal masuk pondok. Hafalannya terus bertambah meski di tengah kesibukan dan tanggung jawab sebagai pengurus kamar.

Ia harus membagi waktu antara mengurus anggota kamar dan menjaga rutinitas setoran serta muraja’ah. Tidak jarang ia mengorbankan waktu istirahat untuk kembali membuka mushaf.

“Kalau orang lain tidur siang, saya pakai waktu itu untuk mengulang hafalan. Kalau bukan sekarang, kapan lagi?” ungkapnya sambil tersenyum.

Puncak perjuangannya terjadi saat ia mengikuti ujian tahfizh mustawa tsani, dengan menyetorkan 20 juz dalam satu kali duduk selama lebih dari 15 jam.

Ujian itu dijalani dengan lancar. Hafalan yang selama ini dijaga rapi mengalir mulus di hadapan para ustadzah dan teman-temannya di aula pesantren.

Ia mengaku perjuangannya tidak selalu mulus. Rasa malas, lelah, dan merasa tertinggal kerap datang. Tapi Shafa memilih untuk terus bertahan.

“Kalau nggak bisa cepat, ya harus kuat. Hafalan bukan soal siapa yang duluan, tapi siapa yang tidak menyerah,” ujarnya mantap.

Shafa juga menyampaikan terima kasih pada orang tua, ustadzah, dan teman-teman satu program tahfizh. Mereka adalah sumber kekuatan saat dirinya nyaris goyah.

“Kalau bukan karena mereka, saya mungkin sudah menyerah sejak lama,” ucapnya dengan mata berkaca-kaca.

Kini, ia masih melanjutkan hafalan menuju 30 juz. Targetnya jelas: khatam sebelum akhir masa belajar di Al-Mashduqiah.

Kisah Shafa jadi cermin bahwa dalam dunia pesantren, inspirasi tak selalu soal pencapaian luar biasa tapi ketekunan dan keberanian untuk terus melangkah.

“Menghafal bukan soal bakat, tapi soal niat, tekad, dan terus berjalan meskipun pelan.” pungkas Shafa

Penulis: Abdus Syakur
Editor: Supriadi

Pos terkait