JEMBER – Bupati Jember, Hendy Siswanto, meluncurkan buku saku capaian kinerja yang merangkum perjalanan kepemimpinannya selama tiga tahun terakhir, sejak dilantik pada 26 Februari 2021 hingga pertengahan tahun 2024.
Buku ini bukan sekadar kumpulan data dan angka, melainkan sebuah wujud pertanggungjawaban moral dan material Bupati Hendy kepada masyarakat Jember.
“Buku ini berisi apa yang sudah kami kerjakan selama ini. Tentu, ini belum sempurna, belum maksimal. Namun, seluruh janji politik kami sudah kami kerjakan,” ujar Hendy.
Ia menekankan bahwa buku saku ini merupakan bentuk transparansi dan akuntabilitas kepada masyarakat, yang menjadi dasar bagi evaluasi dan perbaikan ke depan.
Hendy menjelaskan bahwa awal kepemimpinannya dihadapkan pada tantangan berat. Pandemi COVID-19 yang melanda dunia pada saat itu juga berdampak besar di Jember. Kondisi ekonomi terpuruk, dan berbagai sektor terhenti.
“Tahun 2021, kami fokus pada penanganan COVID-19 dan perbaikan tata kelola pemerintahan. Baru setelah itu, kami fokus pada pembangunan infrastruktur yang rusak parah,” terangnya.
Ia menambahkan bahwa kondisi birokrasi yang kurang optimal juga menjadi kendala besar dalam merealisasikan janji-janji politiknya.
“Kondisi birokrasi yang kurang sesuai, tanpa kepala pemerintahan yang betul-betul dinilai oleh BPK, menjadi problem besar buat kami untuk melakukan tata kekuatan pemerintah,” jelasnya.
Meskipun menghadapi berbagai rintangan, Bupati Hendy dan jajarannya tetap berupaya keras untuk menjalankan roda pemerintahan dengan baik.
Fokus utamanya adalah membangun kembali infrastruktur yang rusak parah, yang diakui sebagai warisan dari pemerintahan sebelumnya.
“Infrastruktur yang memang betul-betul berantakan, kerusakan yang sangat fatal, ini sekarang sudah selesai. Walaupun belum maksimal karena masih 2 tahun setengah memimpin, dan kondisi keuangan pun juga tidak cukup memperbaiki kerusakan itu,” ungkapnya.
Hendy menekankan bahwa buku saku ini bukan hanya untuk memamerkan prestasi, melainkan untuk mengajak masyarakat berpartisipasi dalam pembangunan Jember.
“Buku ini kami sebarkan kepada seluruh masyarakat Jember. Kami ingin masyarakat tahu apa yang sudah kami kerjakan, dan apa yang masih perlu diperbaiki,” imbuhnya.
Ia juga mengajak masyarakat untuk berpartisipasi aktif dalam pembangunan Jember.
“Konsep yang saya usung adalah sinergi dan kolaborasi. Kita bisa berkolaborasi jika kita terbuka. Masyarakat bisa menilai kami, apakah kami masih layak memimpin Jember, apakah kami masih layak melayani masyarakat,” pungkasnya.