JEMBER – Puluhan guru dan karyawan SMA Negeri 1 Tanggul mengajukan petisi yang mempersoalkan gaya kepemimpinan Kepala Sekolah Martha Mila Sugesti sejak akhir November 2025.
Dokumen tersebut memuat keberatan terkait situasi kerja yang dianggap tidak sehat, mulai tekanan psikologis hingga kebijakan yang dinilai merugikan kenyamanan para pendidik.
Sebanyak 54 guru dan karyawan menandatangani petisi itu sebagai bentuk protes dan menyebut kondisi sekolah kian tidak kondusif selama setahun terakhir.
Petisi juga merinci tujuh poin keberatan, termasuk dugaan intimidasi, ancaman mutasi, hingga pembebanan tugas yang dianggap tidak sesuai jabatan.
Keluhan lain mencakup dugaan penyalahgunaan wewenang, mulai keterlibatan staf dalam urusan pribadi kepala sekolah hingga tuduhan praktik KKN pada penerimaan pegawai.
Guru yang merasa tertekan menyebut suasana sekolah tidak lagi nyaman dan berharap adanya evaluasi dari Cabang Dinas Pendidikan Wilayah Jember.
Perwakilan guru, Ahmad, menyampaikan desakan tegas agar kepala sekolah mundur dari jabatannya setelah petisi resmi diajukan.
“Bu Martha sering mengancam dan memaki guru, bahkan di depan umum. Kami sepakat meminta tindakan cepat dari dinas,” ujar Ahmad.
Ia menegaskan bahwa para guru siap melanjutkan laporan tersebut ke Gubernur Jawa Timur bila tidak ada langkah dari pihak berwenang.
Guru lainnya, Budi, mengkritik kebijakan sekolah yang dinilai tidak komunikatif dan terlalu berubah-ubah, sehingga mengganggu proses pembelajaran.
“Banyak aturan muncul tiba-tiba tanpa diskusi. Kondisi ini membuat kami kesulitan bekerja dan memengaruhi suasana di sekolah,” kata Budi.
Hingga berita ini diturunkan, Kepala Sekolah Martha Mila Sugesti belum merespons petisi tersebut, sementara Cabang Dinas Pendidikan Jember masih belum mengumumkan tindak lanjut resmi.












