Jember, – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Jember melakukan kunjungan ke Desa Paseban, Kecamatan Kencong, untuk bertemu umat Hindu yang memiliki tempat ibadah di kawasan Pantai Paseban.
Kunjungan ini menjadi bagian dari agenda kerja pemerintah daerah sekaligus penegasan komitmen keberagaman di Jember.
Bupati Jember, Muhammad Fawait, mengatakan bahwa daerahnya harus menjadi ruang yang mampu menaungi seluruh golongan dan agama.
“Ya, alhamdulillah kami bisa bersilaturahmi dengan saudara-saudara kita dari umat Hindu yang punya tempat peribadatan di Pantai Selatan tepatnya di Desa Paseban atau Pantai Paseban. Saya pikir kita sudah bertekad bahwa Jember mentasbihkan diri sebagai miniatur of Indonesia,” ujarnya.
Fawait menjelaskan bahwa jumlah penduduk Jember yang besar membuat wilayah ini dihuni berbagai latar belakang, mulai dari agama, suku, hingga organisasi.
Karena itu, menurutnya, pemerintah daerah berkewajiban menyiapkan ruang aman bagi semua pihak.
“Maka kita harus menjadi rumah besar, semua golongan, semua suku, semua agama yang ada di Indonesia tentu semua agama ada, golongan ada, organisasi ada dan bukan cuman itu,” katanya.
Ia juga menyoroti keberagaman unsur masyarakat yang terlibat dalam pengamanan dan pendampingan kunjungannya, mulai dari Dishub, Satpol PP, TNI, Polri, hingga organisasi kepemudaan keagamaan.
“Tadi yang mengawal kami ada dari kawan-kawan Ansor, Banser juga Kokam Muhammadiyah. Artinya di Jember hari ini harus menjadi rumah besar. Miniatur of Indonesia,” ucapnya.
Selain itu, Fawait turut menyampaikan rencana pembukaan penerbangan rute Bali–Jember.
Jalur tersebut, menurutnya, akan mempermudah mobilitas umat Hindu maupun wisatawan yang biasa berkunjung ke Paseban atau ke kawasan religi Senduro di Lumajang.
“Semua punya hak yang sama beribadah. Harapannya mempermudah saudara-saudara kita umat Hindu sekaligus wisatawan bisa nanti naik pesawat turunnya Jember, bisa transit di Jember dan bisa melanjutkan perjalanan religinya,” pungkas Fawait.












