Gelombang Protes Warnai Rumor Lora Gopong Tak Jadi Dilantik Sebagai Anggota DPR RI

Jember, Jurnalbangsa.com – Rumor pemberhentian Achmad Ghufron Sirodj (Lora Gopong) sebagai anggota DPR RI yang terpilih dari Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) telah memicu gelombang protes dari berbagai lapisan masyarakat di Kabupaten Jember dan Lumajang.

Para pendukung Lora Gopong, khususnya para kiai dan masyarakat di wilayah tersebut, merasa kecewa dan terluka atas kabar yang beredar bahwa Lora Gopong tidak akan dilantik pada Oktober 2024 mendatang.

Kabar tersebut telah memicu kekhawatiran bahwa keputusan DPP PKB untuk memberhentikan Lora Gopong akan merusak hubungan antara partai dan masyarakat di Jember-Lumajang, yang selama ini telah memberikan dukungan kuat kepada Lora Gopong.

“Saya merasa kecewa. Jika ini benar terjadi, masa depan PKB di Jember dan Lumajang akan terancam. Keputusan seperti ini bisa merusak dukungan yang sudah dibangun dengan susah payah,” ungkap KH Husni Zuhri, Pengasuh Pondok Pesantren Miftahul Ulum Lumajang.

Senada, KH M Zainul Wasik, Pengasuh Ponpes Attanwir Kecamatan Ledokombo, Jember, juga menyatakan kekecewaannya.

“Kami berjuang memenangkan Lora Gopong dan PKB dengan sungguh-sungguh, tidak kenal lelah. Apa rasa terima kasih PKB atas kepercayaan yang telah diberikan oleh para kiai sehingga dibalas dengan cara memecat anggota DPR RI terpilih yang sudah dipilih rakyat?” ujar KH Zainul Wasik dengan nada kecewa.

Abdul Rohman, salah satu pendukung Lora Gopong, juga turut menyampaikan kekecewaannya.

“Kami sudah percaya dan mendukung penuh Lora Gopong. Kalau dia sampai tidak dilantik, kami merasa seperti tidak dihargai. Perasaan kami terluka karena kami sudah berjuang bersama,” ungkapnya.

Keberadaan Lora Gopong sebagai figur politik yang didukung masyarakat pesantren dan pedesaan membuat posisinya sangat strategis.

Banyak yang menilai bahwa dirinya adalah sosok yang membawa harapan bagi rakyat kecil, terutama dalam memperjuangkan aspirasi mereka.

Beberapa kiai dari pesantren-pesantren kecil di wilayah tersebut juga turut mengungkapkan ketidakpuasan mereka.

Mereka menegaskan bahwa Lora Gopong telah bekerja keras untuk membangun hubungan dengan masyarakat dan membawa aspirasi mereka ke ranah politik.

“Kami sangat berharap PKB bisa mendengarkan suara kami. Kami memilih Lora Gopong karena kami percaya dia bisa mewakili suara kami di parlemen. Jangan sampai perasaan kami dilukai dengan keputusan yang tidak adil,” kata salah satu kyai yang tidak ingin disebutkan namanya.

Hingga saat ini, belum ada pernyataan resmi dari DPP PKB mengenai rumor tersebut.

Namun, tekanan dari berbagai pihak, termasuk masyarakat kecil dan tokoh agama, terus meningkat, menuntut agar PKB segera memberikan klarifikasi dan mengambil keputusan yang adil.

Dukungan kuat yang diberikan oleh masyarakat kepada Lora Gopong menunjukkan betapa pentingnya figur ini dalam kancah politik lokal, terutama di wilayah Jember dan Lumajang.

Bagi masyarakat, khususnya konstituen Lora Gopong, keputusan yang diambil PKB sangat krusial.

Kepercayaan yang telah terbangun lama bisa runtuh jika partai tidak mempertimbangkan aspirasi mereka.

Apalagi, mengingat posisi PKB yang selama ini dekat dengan pesantren dan masyarakat pedesaan, keputusan ini bisa menjadi ujian berat bagi partai dalam menjaga stabilitas dukungan.

Meskipun rumor pemberhentian Lora Gopong belum dikonfirmasi, masyarakat berharap PKB segera mengambil langkah yang bijaksana dan menjaga keharmonisan antara partai dan konstituen.

Dalam waktu yang semakin dekat dengan pelantikan anggota DPR RI pada Oktober mendatang, kejelasan dan keputusan yang adil sangat dinantikan oleh masyarakat.

Konstituen berharap agar PKB tidak mengambil keputusan yang akan menyakiti perasaan mereka.

Karena bagi mereka, Lora Gopong bukan hanya seorang politisi, tetapi juga perwakilan harapan mereka untuk masa depan yang lebih baik.

Penulis: Zainul Hasan
Editor: Supriadi

Pos terkait