JEMBER – Dalam kesempatan kunjungannya ke Kabupaten Jember, Jawa Timur, Staf Kepresidenan RI Bidang Inovasi dan Pendidikan, Billy Gracia Josaphat Jobel Mambrasar singgung puluhan mahasiswa dan dosen perguruan tinggi yang melakukan aksi tolak politik dinasti di Indonesia.
Pria kelahiran Irian Jaya, yang akrab dipanggil Billy Mambrasar itu mengatakan, penerapan politik dinasti di Indonesia memang sudah terjadi sejak lama.
Bahkan, dirinya menyebut jika mantan presiden ke-5 RI, Megawati Soekarno Putri dan Ketua Umum Partai Nasdem, Surya Paloh juga menerapkan politik dinasti.
“Kita harus lihat dulu, definisi dari politik dinasti itu apa, misalnya Ibu Megawati sebagai ketua partai, putrinya menjadi Ketua DPR-RI dan beberapa jabatan juga dipegang oleh relasi partai. Bahkan kabarnya cucunnya juga akan maju sebagai anggota legislatif,” ucapnya, Selasa (06/02/2024).
“Bahkan kalau kita tarik lebih jaluh lagi, Ibu Mega merupakan putri dari Presiden pertama RI yakni Ir. Soekarno,” sambungnya.
Kemudian, lanjut Billy, ada Surya Paloh yang anaknya (Ananda Paloh) juga merupakan anggota DPR-RI, yang akan maju kembali menjadi anggota legislatif di periode mendatang.
“Yang jadi pertanyaan kemudian adalah, politik dinasti itu buruk atau baik? Itu harus kita telaah kembali. Semuanya juga memiliki tracing politik dinasti yang sama,” jabarnya.
Bahkan, Billy juga memberikan contoh terhadap Presiden Amerika Serikat ke-35, John F Kennedy yang merupakan putra dari anggota legislatif setempat.
“Bapak dari John F Kennedy ini adalah anggota legislatif yang kemudian menunjuk anaknya untuk menjadi Presiden Amerika Serikat,” jelasnya.
“Dan yang perlu kita ingat adalah, John F Kennedy itu adalah presiden terbaik di Amerika Serikat. Dia yang pertama mengeluarkan undang-undang anti tindakan rasisme, menyuarakan kesetaraan gender dan lain sebagainya,” tambahnya
Billy mengartikan, apa yang telah diterapkan oleh John F Kennedy itu, justru membawa Amerika menjadi negara yang maju.
“Kalau kita bicara politik dinasti itu buruk, kenapa John F Kennedy yang merupakan anak dari anggota legislatif disana justru bisa membuat negaranya menjadi maju,” senggahnya.
Tak berhenti sampai disitu, dirinya juga memberikan referensi terhadap Perdana Menteri Singapura saat ini, Lee Hsien Loong yang merupakan anak Perdana Menteri Singapura sebelumnya, Lee Kuan Yew.
“Saat Kuan Yew masih menjadi perdana menteri, ia sudah menyiapkan anaknya yang sekarang untuk menjadi perdana menteri. Itu dinasti juga kan, tapi kok masyarakat Singapura tidak protes kenapa? Karena Singapura maju dibuatnya,” seru Billy.
Dari berbagai gambaran tersebut, Billy menyimpulkan bahwa ini bukan tentang soal politik dinasti saja.
“Ini tentang bagaimana kita memilih orang yang tepat, agar bisa membawa negara kita maju. Itu yang perlu kita ingat,” tutupnya.