Jember, Jurnalbangsa.com – Sebuah kejadian tragis melibatkan seorang mahasiswa Fakultas Ilmu Sosial dan Politik (FISIP) Universitas Jember (UNEJ) yang ditemukan tewas setelah jatuh dari lantai delapan Gedung Center for Research in Social Sciences and Humanities (C-RiSSH) pada Senin sore, 23 Desember 2024.
Korban yang berinisial DRY, merupakan mahasiswa Ilmu Sosiologi angkatan 2023.
Kejadian ini mengejutkan banyak pihak dan meninggalkan duka mendalam di kalangan civitas akademika.
Sebelum tragedi tersebut, DRY diketahui sempat mengunggah status di aplikasi WhatsApp dengan kalimat “Selamat Tinggal” hanya tiga menit sebelum mengakhiri hidupnya.
Hal ini menjadi sorotan, terutama bagi pihak kampus dan kepolisian yang kini sedang melakukan penyelidikan lebih lanjut mengenai kejadian ini.
Menurut informasi yang dihimpun, korban diduga melompat sekitar pukul 17.30 WIB.
Beberapa saksi yang berada di sekitar lokasi mengaku mendengar suara teriakan sebelum kejadian.
“Mereka yang berolahraga melihat korban terjatuh. Kami langsung memanggil satpam untuk meminta bantuan,” ungkap salah satu saksi.
Wakil Ketua Humas UNEJ, Iim Fahmi Ilman, memberikan penjelasan lebih lanjut mengenai kejadian tersebut.
“Korban adalah mahasiswa semester tiga. Kami masih menunggu hasil investigasi dari pihak kepolisian untuk mengetahui penyebab pastinya,” ujarnya.
Fahmi juga menambahkan bahwa aktivitas perkuliahan di kampus sedang dalam masa liburan, sehingga tidak ada perkuliahan yang berlangsung saat kejadian.
Setelah terjatuh, korban segera dibawa ke RSD dr Soebandi menggunakan ambulans untuk pemeriksaan lebih lanjut.
“Namun, hingga kini pihak rumah sakit belum memberikan keterangan resmi terkait kondisi korban saat tiba di rumah sakit,” ungkapnya.
Dari informasi yang diperoleh, diketahui bahwa akses tangga di gedung tersebut sudah ditutup, sehingga korban naik ke lantai delapan menggunakan lift.
“Operasional gedung juga dibatasi hingga pukul 21.00 WIB setiap harinya,” tambah Fahmi saat menjelaskan kronologi sementara kejadian.
Kapolsek Sumbersari, Kompol Sugeng Piyanto, juga membenarkan adanya kejadian ini dan menyebutkan.
“Kami sedang mendalami motif kejadian ini dan mengumpulkan bukti lebih lanjut,” pungkasnya.