JEMBER – Gerakan Ekonomi Kreatif Nasional (Gekrafs) Jember hadir dalam lembaga pendidikan dengan misi menyebarluaskan semangat pekerja ekonomi kreatif pada generasi muda.
Melalui Seminar Pendidikan dan Ekonomi Kreatif dalam Rangka Pengembangan Potensi dan Atensi Penggiat Ekonomi Kreatif di Jember yang digelar pada Selasa (6/2/2024) di Universitas PGRI Argopuro dan SMAN 2 Jember.
Ketua Umum DPP Gekrafs Kawendra Lukistian menyebutkan siswa dan mahasiswa yang terlibat dalam seminar diharapkan memiliki mindset atau pola pikir sebagai entrepreneur terutama di sektor ekonomi kreatif.
“Katakanlah memang ada lapangan kerja konvensional, tapi harapan besar Gekrafs adalah bagaimana cara membuka lapangan pekerjaan baru setiap harinya,” ungkapnya usai sesi sharing bersama mahasiswa.
Menurutnya dengan melahirkan banyak insan ekraf baru dan membuka lapangan pekerjaan baru dapat menyerap banyak sdm kompeten. Yang berdampak dalam peningkatan indikator negara maju yang berkesinambungan dengan pertumbuhan ekonomi kreatif. “Kita optimalkan dengan kemandirian dari Gekrafs,” tutur Mas Kawe, sapaan karibnya.
Namun, Kawe tidak menampik jika pelajar berorientasi menjadi pegawai swasta atau negeri juga merupakan langkah yang baik. Tapi tidak salah juga jika mereka diarahkan untuk memiliki mindset pengusaha sejak usia belia.
“Mindset ekonomi kreatif ini yang utama mendorong terciptanya lapangan kerja. Jadi ketika mereka berkuliah mindset-nya adalah nanti setelah lulus kuliah bukan mencari pekerjaan tapi membuka lapangan pekerjaan,” ulasnya.
Ia juga berpesan agar anak muda tidak terpaku dengan gagasan membuka bisnis berarti membutuhkan modal yang besar. Ada jalan lain yang bisa ditempuh untuk dengan kolaborasi yang ditawarkan Gekrafs.
Sementara, Staf Khusus Presiden RI Bidang Inovasi dan Pendidikan Billy Mambrasar juga hadir untuk beraudiensi bersama mahasiswa.
“Hadir mewakili Presiden untuk mendengar aspirasi dari teman-teman untuk rekomendasi kebijakan ke presiden harapannya peningkatan akses lapangan pekerjaan khususnya sektor UMKM dan ekonomi kreatif,” paparnya usai di sela kegiatan seminar.
Mahasiswa Unipar Jember yang sebagian besar merupakan penyandang disabilitas yang selalu mendapatkan diskriminasi ketika melamar pekerjaan. “Salah satu mahasiswa merasa akses mereka bekerja di sektor BUMN seperti dibatasi, nah ini akan saya sampaikan langsung kepada Menteri BUMN,” ujarnya.
Billy juga menjelaskan bahwa Presiden mengeluarkan Keppres Nomor 67 tahun 2020, dijelaskan bahwa harus ada alokasi khusus di sektor tenaga kerja maupun beasiswa untuk anak-anak disabilitas.
“Tapi saya sendiri terkagum-kagum dari kampus ini karena 60 persen beasiswa kampus, jadi ini merupakan satu cerita sukses yang harus saya sampaikan ke teman-teman Kemendikbud,” tutupnya.