Jember – Mochammad Iqbal Ramadhani, mahasiswa UIN KHAS Jember, membawa harum nama Jember dan Jawa Timur di MTQ Nasional ke-30. Iqbal meraih Juara 2 kategori Beregu Musabaqah Syarhil Qur’an.
Iqbal, asal Kecamatan Mayang, berkompetisi bersama rekannya Wiam dari Kecamatan Arjasa. Wiam juga mencatat prestasi sebagai Juara 3 Perorangan Tafsir Bahasa Inggris, menambah kebanggaan daerah.
“Dua peserta Jember membuktikan bahwa generasi muda kita memiliki potensi besar di bidang Al-Qur’an,” ungkap Bagus Hendrawan, Plh Kabag Kesra Setda Kabupaten Jember, Minggu (15/9).
Prestasi ini menjadi bukti bahwa potensi generasi muda di bidang Al-Qur’an sangat luar biasa. “Kehadiran mereka membawa kebanggaan bagi seluruh masyarakat Jember,” lanjut Bagus.
KH. Abdul Hamid Abdullah, Ketua Pelaksana Harian LPTQ Jawa Timur, menyatakan bahwa Jawa Timur mengirimkan 17 finalis di berbagai cabang lomba di MTQ Nasional kali ini.
“Alhamdulillah, kami bersyukur atas prestasi ini. Semoga mereka diberi kekuatan untuk meraih hasil terbaik di masa mendatang,” tutur KH. Abdul Hamid.
MTQ Nasional 2024 yang berlangsung di Samarinda, mempertemukan peserta dari seluruh Indonesia. Kualitas ajang ini terus meningkat setiap tahunnya, mencerminkan perkembangan kompetisi.
“MTQ bukan hanya ajang kompetisi, tetapi juga sarana mempererat ukhuwah Islamiyah di kalangan umat. Seni baca Al-Qur’an terus dilestarikan melalui lomba ini,” tambah KH. Abdul Hamid.
Ajang ini memiliki makna penting dalam melestarikan seni baca Al-Qur’an serta memperkuat solidaritas di kalangan umat Islam dari seluruh Indonesia. “Kegiatan ini juga mengajarkan kebersamaan,” ujar KH. Abdul Hamid.
Prestasi Iqbal dan Wiam menjadi inspirasi bagi generasi muda. Bagus Hendrawan berharap mereka terus bersemangat mendalami ilmu Al-Qur’an. “Mereka adalah contoh nyata untuk diikuti,” katanya.
Bagi masyarakat Jember, prestasi ini tidak hanya membanggakan, tetapi juga mengingatkan pentingnya mendalami Al-Qur’an sejak dini. “Semoga lebih banyak lagi yang terinspirasi,” ungkapnya.
Kafilah Jember dan Jawa Timur berharap prestasi ini membawa manfaat besar bagi masyarakat luas. “Harapannya, kita bisa melahirkan lebih banyak bibit unggul di bidang Al-Qur’an,” tutup Bagus.
Ke depan, diharapkan lebih banyak anak muda yang mengarahkan minatnya pada pendidikan agama, terutama dalam seni membaca dan menafsirkan Al-Qur’an. Prestasi ini adalah langkah awal menuju hal itu.