JEMBER – Bupati Jember, Hendy Siswanto, akhirnya menanggapi soal Gas LPG 3 Kg yang langka dan mahal di wilayah setempat.
Hendy mengakui bahwa selama sepekan ini Gas LPG 3 Kg di pasaran stoknya memang berkurang.
Menurutnya, penyebab langkanya tabung gas ini karena UMKM menggunakan Gas LPG 3 Kg secara berlebihan demi memenuhi kebutuhan order jajanan seperti Kue Kacang yang cukup meningkat selama Ramadan.
“Orang beli tabungnya (pelaku UMKM- red) banyak sekali. Harusnya beli 1 pas beli 10,” ujar Hendy.
Seharusnya, kata Hendy, pelaku UMKM tersebut tidak menggunakan tabung Gas LPG 3 Kg, melainkan menggunakan Gas LPG 12 Kg.
Namun fakta yang terjadi, para UMKM justru memilih tabung Gas LPG 3 Kg karena ada subsidinya.
“Ya enggak salah juga sih. Biasanya memang mereka UMKM. Karena ordernya kebanyakan, tabungnya membutuhkan yang banyak,” bebernya.
Untuk mengatasi kelangkaan Gas LPG 3 Kg ini, Hendy mengaku telah berkoordinasi dengan Pertamina di Surabaya untuk menyuplai Gas LPG 3 Kg secara rutin.
Terbukti per tanggal 3 April 2024 dua hari lalu, Pertamina telah mengirimkan 210,000 tabung Gas LPG 3 Kg ke Kabupaten Jember.
“Dan mudah-mudahan bisa mengatasi ini (kelangkaan tabung gas – red). Pembelian masih cukup tinggi sampai sekarang. Tapi Insya Allah sudah ada. Kita batasi 1 orang 1 tabung gas,” pungkas Hendy.
Pada pemberitaan sebelumnya, Kabupaten Jember telah mengalami kelangkaan Gas LPG 3 Kg di beberapa titik sejak pertengahan Ramadan.
Selain langka, harganya juga melambung tinggi, mulai Rp24 hingga Rp35 ribu per tabungnya.
Tak ayal kondisi tersebut memantik reaksi masyarakat sehingga mengeluhkan fenomena ini kepada pemerintah daerah.