Jember – Rektor Universitas Islam Negeri Kiai Haji Achmad Siddiq (UIN KHAS) Jember, Prof. Dr. H. Hepni, menegaskan bahwa pencapaian akreditasi unggul bukanlah sekadar kegiatan rutin.
Menurutnya, hal tersebut merupakan langkah strategis untuk meningkatkan mutu perguruan tinggi di Indonesia. “Akreditasi unggul adalah wujud dari upaya meningkatkan kualitas pendidikan,” ungkapnya dalam Forum Group Discussion (FGD).
Forum yang bertema “Penguatan Kelembagaan Melalui Peningkatan Akreditasi Perguruan Tinggi” ini berlangsung pada 17-19 September 2024. Kegiatan tersebut diadakan di Hotel Grand Mercure Harmoni, Jakarta Pusat.
FGD ini dihadiri oleh 58 pimpinan Perguruan Tinggi Keagamaan Islam Negeri (PTKIN) se-Indonesia. Acara dibuka oleh Direktur PTKIN, Prof. Dr. Ahmad Zainul Hamdi, M.Ag., yang menekankan pentingnya penguatan kelembagaan.
“Kementerian Agama sangat mendukung penguatan kelembagaan PTKIN dengan menyiapkan anggaran besar,” jelas Prof. Ahmad Zainul Hamdi dalam sambutannya. Ia juga menyebutkan pentingnya internasionalisasi kampus.
Kepala Biro Kepegawaian Kementerian Agama (Karopeg), Dr. H. Wawan Djunaedi, memaparkan sistem kenaikan pangkat dosen. Ia juga membahas formasi CPNS di PTKI yang masih banyak kosong.
Sesi inti FGD diisi oleh Prof. Dr. Slamet Wahyudi, ST., MT., anggota Dewan Eksekutif Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi (BAN-PT). Ia membahas kebijakan akreditasi Permendikbudristek No. 53 Tahun 2023.
Prof. Slamet Wahyudi menjelaskan pentingnya Sistem Penjaminan Mutu Pendidikan Tinggi (SPM Dikti) untuk meningkatkan mutu pendidikan secara berkelanjutan. “PPEPP adalah kunci untuk meraih akreditasi unggul,” tegasnya.
Selain itu, ia menyebutkan beberapa indikator utama akreditasi unggul. Di antaranya, keberadaan minimal lima dosen homebase untuk setiap program studi dan penerapan kurikulum MBKM.
“Akreditasi unggul harus mencakup kualitas dosen, kurikulum yang relevan, dan sistem pendidikan yang baik,” ujar Prof. Slamet Wahyudi saat memaparkan materi tersebut.
Rektor UIN KHAS Jember, Prof. Hepni, menegaskan bahwa akreditasi unggul menjadi bagian dari visi institusi. “Ini bukan hanya formalitas, tapi langkah nyata untuk terus meningkatkan mutu universitas,” katanya.
Prof. Hepni juga menambahkan bahwa hal ini tercermin dalam Dhasa Cita Rektor UIN KHAS Jember. Poin kedua Dhasa Cita tersebut menargetkan akreditasi unggul dan pengakuan internasional.
Forum ini menjadi wadah bagi pimpinan PTKIN untuk merumuskan langkah strategis bersama. Harapannya, PTKIN dapat meningkatkan mutu dan daya saing di kancah nasional maupun internasional.
Pimpinan PTKIN sepakat untuk bekerja sama dalam penguatan kelembagaan. Mereka berharap melalui forum ini, kualitas pendidikan tinggi Islam dapat terus berkembang dan diakui secara global.