JEMBER – Dalam sebuah insiden yang menghebohkan, kasus dugaan adanya telur lalat dalam Mie Gacoan di sebuah outlet di Jember telah menarik perhatian Dinas Kesehatan Kabupaten Jember.
Kejadian ini bermula dari viralnya informasi yang dibagikan oleh warga Kecamatan Umbulsari, Salsanurita, tentang temuannya yang mencurigakan saat akan menikmati Mie Gacoan.
Menyikapi hal ini, Dinas Kesehatan (Dinkes) Jember berupaya melakukan inspeksi mendadak (sidak) ke outlet Mie Gacoan yang berlokasi di Jalan Sumatera, Kecamatan Sumbersari, Jember.
Namun, upaya ini ditolak oleh pihak outlet dengan alasan harus ada surat resmi yang dilayangkan terlebih dahulu.
“Pihak kami ditolak, dan mereka enggan memberikan akses dan terbuka kepada pihak dinas kesehatan dengan alasan harus ada surat resmi dilayangkan kepada kantor pusat mie gacoan sebagai landasan,” ucap Kepala Dinkes Jember, Hendro Soelistijono.
Kadinkes juga menegaskan langkah selanjutnya pihaknya akan berkirim surat ke pengelola Mie Gacoan sebagaimana yang mereka minta.
“Kami akan lakukan kirim surat, dan kami akan sidak lagi dengan teliti, mulai dari pembuatan bahan, dan segala hal yang terjadi didalam outlet Mie Gacoan tersebut,” ujar Hendro.
Sementara itu, Salsanurita, warga yang pertama kali mengungkapkan temuan telur lalat dalam Mie Gacoan, mengungkapkan kebingungannya.
“Padahal, kata teman saya, posisi mie saya itu ditaruh di paling bawah. Secara logika kan nggak mungkin kalau sampai ada lalat yang masuk,” ungkapnya.
Insiden ini mencuat setelah Salsanurita menemukan telur lalat dalam Mie Gacoan yang ia beli.
Dinas Kesehatan Jember berkomitmen untuk menyelidiki kasus ini lebih lanjut meskipun dihadang oleh penolakan dari pihak outlet.
Penolakan tersebut menimbulkan pertanyaan dan kecurigaan terkait transparansi dan keamanan produk yang disajikan oleh outlet Mie Gacoan di Jember.