Jember, Jurnalbangsa.com – Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Jember terus mengakselerasi akses keuangan masyarakat perdesaan lewat program Ekosistem Keuangan Inklusif (EKI), Sabtu (21/9/2024).
Program EKI bertujuan untuk mengoptimalkan peran berbagai pihak dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat desa melalui akses keuangan inklusif.
Kepala OJK Jember, Mohammad Mufid, menyampaikan hal tersebut saat Kick Off EKI 2024 di Desa Puger Kulon, Jember. Program ini berkelanjutan, meliputi pra-inkubasi, inkubasi, dan pasca-inkubasi.
Melalui TPAKD Jember, OJK bekerja sama dengan Pemkab Jember melakukan pra-inkubasi program EKI seperti pemetaan potensi daerah dan strategi pengembangan desa keuangan inklusif.
Mufid menjelaskan, Desa Puger Kulon dipilih sebagai pilot project EKI 2024 karena potensinya di sektor wisata, perikanan, pertanian, dan UMKM.
“Program EKI akan mengoptimalkan potensi alam, budaya, sosial, dan finansial perdesaan dengan akses keuangan dari sektor jasa keuangan,” ujar Mufid.
Program ini akan mensinergikan Pemda, OJK, Bank Indonesia, dan perguruan tinggi dengan lembaga jasa keuangan melalui produk seperti Rekening Pelajar, Laku Pandai, KUR, dan QRIS.
Dengan tema “Pintu Literasi dan Inklusi Keuangan Puger (PLAUANGAN PUGER),” Kick Off EKI ini menjadi langkah awal inkubasi guna mendorong ekonomi desa yang inklusif.
Acara juga diisi dengan edukasi keuangan untuk pelajar melalui dongeng literasi keuangan, agar anak-anak lebih tertarik dan mudah memahami materi.
Bupati Jember Hendy Siswanto mengapresiasi OJK Jember dalam pengembangan ekonomi Desa Puger Kulon yang diharapkan meningkatkan kesejahteraan keluarga dan ekonomi desa.
“Mata pencaharian warga didominasi nelayan dan petani. Potensi alam Puger Kulon perlu dioptimalkan dengan manajemen keuangan dan usaha yang baik,” kata Hendy.
Program EKI telah dimulai Juni 2024, melibatkan kelompok masyarakat seperti ibu rumah tangga, nelayan, petani, Pokdarwis, pelajar, UMKM, dan perangkat desa.
Implementasi program melalui tiga tahap: pra-inkubasi dengan pemetaan potensi, inkubasi dengan edukasi keuangan, dan pasca-inkubasi penggunaan produk keuangan secara optimal.
Optimalisasi keuangan didukung Lembaga Jasa Keuangan seperti penambahan agen Laku Pandai, penyaluran KUR, tabungan emas, asuransi pertanian, dan pemanfaatan QRIS.
Program ini diharapkan meningkatkan literasi dan inklusi keuangan sehingga kesejahteraan masyarakat Desa Puger Kulon dapat terwujud secara berkelanjutan.