Mahasiswi UIN KHAS Jember Guncang SeIBa Festival 2025 dengan Tari “Jeritan Sunyi”

Padang – Penampilan memukau kembali dipersembahkan oleh mahasiswa Universitas Islam Negeri Kiai Haji Achmad Siddiq (UIN KHAS) Jember di kancah nasional.

Kali ini, giliran Karisma Yogi Cantika Dewi, mahasiswi Program Studi Komunikasi dan Penyiaran Islam (KPI) Fakultas Dakwah, yang mencuri perhatian pada ajang 3rd SeIBa International Festival 2025 di UIN Imam Bonjol Padang, Sumatera Barat, Rabu (1/10/2025).

Dalam cabang Tari Kontemporer, Karisma membawakan karya berjudul “Jeritan Sunyi”, sebuah tarian yang sarat simbol perjuangan dan kritik sosial.

Gerakannya yang ritmis dipadukan dengan koreografi artistik berhasil membuat penonton larut dalam suasana penuh makna.

“Jeritan Sunyi” merupakan interpretasi dari lagu “Siang Seberang Istana”. Melalui musik tersebut, Karisma menghadirkan refleksi tajam tentang jurang sosial antara kehidupan istana yang mewah dengan realitas getir masyarakat kecil.

“Setiap gerakan adalah bentuk seruan agar kita peka terhadap ketidakadilan. Seni bisa menjadi media untuk menyuarakan yang tak sempat bersuara,” ungkap Karisma usai tampil.

Pesan itu semakin terasa ketika iringan musik menggambarkan kontras sosial secara jelas. Tubuh Karisma seolah menjadi medium kritik yang menyerukan keberpihakan kepada kaum lemah.

Penonton pun dibuat terhanyut oleh kekuatan pesan yang dibawanya.

Menurut Karisma, seni bukan sekadar hiburan. Ia berharap penampilannya bisa menjadi ajakan bagi generasi muda untuk lebih berani memperjuangkan keadilan sosial.

Festival SeIBa sendiri berlangsung sejak 29 September hingga 5 Oktober 2025.

Ajang ini diikuti oleh 16 Perguruan Tinggi Keagamaan Islam Negeri (PTKIN) se-Indonesia, serta delegasi mahasiswa dari Malaysia, Thailand, Filipina, hingga Kamboja.

Kehadiran UIN KHAS Jember dalam festival ini menunjukkan kontribusi aktif kampus dalam membangun diplomasi budaya melalui seni.

Prestasi Karisma menjadi bukti bahwa mahasiswa Jember mampu bersaing sekaligus memberi warna pada panggung internasional.

Penulis: Abdus Syakur
Editor: Supriadi

Pos terkait