Humas UIN KHAS Jember: Saatnya Humas Jadi Arsitek Komunikasi Kampus

JEMBER – Peran humas di Perguruan Tinggi Keagamaan Islam Negeri (PTKIN) kini dituntut bertransformasi. Tak lagi sekadar pengisi dokumentasi, tetapi menjadi penggerak utama komunikasi strategis kampus.

Pesan itu disampaikan Kepala Biro Humas dan Komunikasi Publik (HKP) Kementerian Agama, Dr. Thobib Al Asyhar, dalam Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) Humas PTKIN di Universitas Islam Internasional Indonesia (UIII), 29–30 Oktober 2025.

Menurut Thobib, humas merupakan “seni mengemas komunikasi” agar publik memahami citra profesional lembaga. Humas, katanya, tidak boleh berhenti di acara seremonial, tapi harus menjadi arsitek pesan dan citra kampus.

Ia menekankan pentingnya konsistensi identitas dan tampilan kelembagaan. Citra yang seragam di seluruh satuan kerja akan membuat publik lebih mudah mengenali dan mempercayai Kementerian Agama.

Lewat konsep Paradigm Shift, Thobib mengajak humas meninggalkan cara lama. Humas bukan tukang foto atau pembuat berita rutin, tapi jantung yang menghidupkan komunikasi strategis kampus.

“Humas harus mampu membaca publik, merespons cepat isu, dan menjadi jembatan aspirasi masyarakat,” ujar Thobib. Ia menilai humas perlu memantau media dan menjadikan keluhan publik sebagai data perbaikan.

Selain itu, Thobib mendorong pelaksanaan survei sentimen publik dan kesiapan menghadapi krisis. Humas juga dituntut aktif berinovasi agar kebijakan kampus tersampaikan secara efektif kepada masyarakat.

Transformasi itu, lanjutnya, dapat dimulai dengan tiga langkah utama: menyusun rencana komunikasi tahunan, menetapkan indikator kinerja utama (KPI), dan mengoptimalkan PPID sebagai gerbang informasi publik.

Rakornas yang diikuti oleh 32 PTKIN se-Indonesia ini turut dihadiri tim Humas UIN KHAS Jember, yakni Dr. Moh. Nor Afandi dan Cahya Fikri Mohammad.

Dalam sesi diskusi, Afandi menegaskan perlunya dukungan pimpinan kampus terhadap peran humas. “Humas adalah wajah depan lembaga. Ia bukan sekadar tukang foto, tapi penjaga kepercayaan publik,” ujarnya.

Pos terkait