SUMENEP – SKK Migas-HCML kembali menyiapkan gelaran Festival Pesisir edisi keempat yang akan berlangsung di Pulau Giligenting, Sumenep, pada 6 Desember 2026 mendatang.
Tahun ini, festival mengusung tema “Lengghi; Ekspresi Budaya Giligenting” yang menonjolkan kearifan lokal masyarakat pesisir Madura.
Sebanyak 70 warga Giligenting terlibat sebagai pengisi acara. Keterlibatan mereka menjadi pembeda utama dibanding penyelenggaraan tahun-tahun sebelumnya.
Direktur Tabun Edu Culture, Kiai Turmidzi Djaka, menjelaskan bahwa “lengghi” merupakan istilah untuk bagian depan perahu tradisional.
Menurutnya, simbol itu menggambarkan keterbukaan masyarakat Giligenting terhadap tamu dan budaya luar yang datang ke pulau tersebut.
Sebagai penanggung jawab acara, Turmidzi menegaskan bahwa semangat keterbukaan itulah yang ingin dihidupkan melalui Festival Pesisir tahun ini.
Dari sisi penyelenggara, HCML menyebut festival ini sebagai bentuk kolaborasi antara perusahaan, masyarakat, pemerintah, dan pelaku ekonomi di wilayah terdampak.
Manager Regional Office and Relation HCML, Hamim Tohari, mengatakan setiap penyelenggaraan selalu dievaluasi agar manfaatnya semakin luas bagi warga.
Hamim menilai partisipasi besar masyarakat lokal menunjukkan keseriusan pihaknya dalam mengangkat potensi budaya Giligenting.
Ia juga menyampaikan terima kasih kepada Pemkab Sumenep dan para pegiat seni yang terus mendukung Festival Pesisir sejak awal digelar.
Bupati Sumenep, Achmad Fauzi Wongsojudo, menyebut festival ini sebagai momentum penting untuk menggairahkan ekonomi warga pesisir.
Ia melihat Giligenting memiliki potensi wisata yang kuat, mulai dari alam, budaya, hingga kuliner khas yang layak dipromosikan lebih luas.
Festival Pesisir, kata dia, diharapkan memperkuat identitas daerah sekaligus meningkatkan kunjungan wisatawan ke pulau tersebut.
Bupati Fauzi juga meminta keterlibatan pelaku UMKM agar perputaran ekonomi selama festival dapat dinikmati langsung masyarakat lokal.
Keterlibatan UMKM dinilai penting karena mampu membuka peluang usaha baru seiring meningkatnya pergerakan wisatawan di Giligenting.
Dukungan juga datang dari Kepala SKK Migas Jabanusa, Anggono Mahendrawan, yang mengapresiasi komitmen HCML dalam menjaga budaya lokal.
Ia menilai festival ini menunjukkan kepedulian industri hulu migas terhadap keberlanjutan budaya daerah tempat perusahaan beroperasi.
Dengan berbagai dukungan tersebut, Festival Pesisir #4 diharapkan menjadi perayaan budaya pesisir yang semakin matang dan berdampak nyata bagi masyarakat.












