Demo GMNI Ricuh, Massa Rusak Gerbang DPRD Jember Senilai Puluhan Juta

Massa GMNI memaksa masuk ke gedung DPRD Jember. (Foto: Istimewa)
Massa GMNI memaksa masuk ke gedung DPRD Jember. (Foto: Istimewa)

JEMBER – Aksi demonstrasi yang dilakukan oleh puluhan mahasiswa yang tergabung dalam organisasi Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI) di depan gedung DPRD Jember pada Jumat (31/05/2024) berakhir ricuh dengan kerusakan pada pintu gerbang DPRD Jember senilai puluhan juta rupiah.

Demonstran menuntut penghapusan Hari Tanpa Tembakau Sedunia dalam aksi yang dimulai pukul 13.00 WIB, yang diwarnai kericuhan antara massa dan polisi.

“Kita ingin masuk, ini rumah kami, rumah rakyat,” teriak salah seorang demonstran menunjukkan ketegangan antara demonstran dan aparat kepolisian saat unjuk rasa berlangsung.

Kericuhan dimulai ketika massa emosi berusaha mendorong dan menendang tameng polisi, bahkan merusak pintu gerbang kantor DPRD Jember sampai penyok dan hampir roboh.

Setelah perdebatan dan aksi saling dorong, sejumlah anggota DPRD Jember mengajak koordinator demonstran untuk melakukan mediasi di dalam gedung Banmus DPRD Jember.

Namun, situasi memanas kembali saat massa luar gedung tidak sabar menunggu mediasi, memicu aksi dorong antara petugas dan demonstran.

“Kami baru saja selesai melaksanakan rapat paripurna, jadi tolong bersabar dan mohon waktu. Ayo sekarang kita bicarakan baik-baik dan jangan anarkis,” ucap Ketua DPRD Jember, Itqon Syauqi, dalam upaya meredakan ketegangan.

Ketua Fraksi Komisi A DPRD Jember, Tabroni, mengecam tindakan pengerusakan fasilitas gedung DPRD tersebut.

Sementara Sekretaris Dewan, Sutiyoso, berjanji untuk memperbaiki pintu gerbang yang rusak dengan perkiraan biaya perbaikan mencapai puluhan juta rupiah.

Legislator dari fraksi PDI Perjuangan menjelaskan bahwa larangan masuk bagi demonstran terkait dengan adanya rapat paripurna di Ruang Paripurna Lantai Dua Gedung DPRD Jember.

Mereka menekankan pentingnya menjaga fasilitas bersama dan menghindari tindakan anarkis dalam aksi demonstrasi.

Penulis: Zainul Hasan

Pos terkait