Jember, – Kunjungan Bupati Jember Muhammad Fawait dalam program Gus’e Menyapa kembali mendapat sambutan besar dari masyarakat, khususnya para pelaku sektor pertanian.
Pertemuan yang digelar di Balai Desa Tutul, Kecamatan Balung, Senin (8/12/2025), menjadi momentum penyampaian kebutuhan serta evaluasi layanan publik.
Di hadapan tokoh dan kelompok tani, Fawait menegaskan komitmennya untuk memperbaiki sektor pertanian secara menyeluruh.
Ia menyebut kebutuhan dasar petani, seperti ketersediaan pupuk hingga kestabilan harga, terus menjadi prioritas.
“Pupuk sudah sesuai, jumlahnya dipenuhi, dan harga diturunkan. Presiden Prabowo merupakan satu-satunya presiden yang menurunkan harga pupuk,” ujarnya.
Fawait mengungkapkan bahwa Pemkab Jember tahun ini telah menerima sejumlah bantuan pertanian, mulai optimalisasi lahan hingga pengadaan alat mesin pertanian.
Ia mengingatkan agar bantuan tersebut digunakan sesuai peruntukan.
“Tahun ini kami dapat banyak bantuan, termasuk optimalisasi lahan, bantuan traktor, dan lain-lain. Kalau dapat bantuan, dimanfaatkan dengan baik ya, jangan dijual,” katanya.
Menurutnya, kondisi infrastruktur pertanian di Jember masih menjadi tantangan besar. Hampir 70 persen jaringan pendukung pertanian memerlukan perbaikan.
Ia meminta agar setiap kebutuhan petani disampaikan melalui kepala desa dan camat agar dapat diprioritaskan.
“Apa yang panjenengan butuhkan silakan diusulkan melalui kades dan camat,” ungkapnya.
Untuk memaksimalkan bantuan tahun 2026, Fawait juga meminta agar semua usulan disatukan dan dipetakan agar tidak terjadi tumpang tindih.
Di sisi lain, ia menyoroti meningkatnya antusiasme masyarakat terhadap program Gus’e Menyapa. Program tersebut disebut menjadi ruang pengawasan publik yang efektif terhadap layanan pemerintah.
“Tadi kita menyaksikan bersama bahwa acaranya semakin diminati oleh banyak masyarakat. Kita mengecek secara langsung pelayanan mulai dari masalah KTP. Saya langsung tanyakan, gratis atau tidak? Kalau enggak gratis, silakan Wadul Gus’e,” tegasnya.
Selain layanan administrasi, kesehatan juga menjadi perhatian, termasuk evaluasi pelayanan di RS Balung serta penyaluran insentif guru ngaji dan beasiswa.
“Saya tanyakan, sudah baik enggak? Kemudian, pelayanan sudah gratis belum dan lain sebagainya,” ujarnya.
Program Gus’e Menyapa disebut akan terus digelar sebagai sarana pemerintah mendengar langsung persoalan warga sekaligus mempercepat penyelesaian layanan di lapangan.












