Jember, jurnalbangsa.com – Warga Jalan Selamet Riadi, Kelurahan/Kecamatan Patrang, mendesak perbaikan tembok pembatas Rumah Sakit Universitas Jember (RS Unej) yang sudah puluhan tahun berdiri.
Pasalnya, tembok yang sempat roboh beberapa waktu lalu itu kini kembali mengalami keretakan di sejumlah titik dan berpotensi ambruk.
“Ini kalau gak segera ditangani, gak lama bakal roboh. Apalagi ada tekanan tanah setinggi sekitar satu meter lebih di sisi bagian dalam,” ujar Hamid, warga setempat yang rumahnya terdampak langsung oleh reruntuhan tembok sebelumnya.
Hamid menambahkan, warga sebenarnya telah meminta pihak Unej untuk segera membangun tembok baru sesaat setelah tembok tersebut roboh, namun hingga kini janji perbaikan itu belum terealisasi.
“Temboknya sudah miring, ditambah lagi ada tekanan tanah. Kami sangat khawatir roboh lagi dan makan korban,” katanya.
Selain membahayakan keselamatan, runtuhnya bagian tengah tembok juga menimbulkan masalah baru.
Warga menduga tembok yang jebol menjadi jalan masuk air hujan dari proyek rumah sakit ke permukiman mereka.
“Kemarin waktu hujan deras (19/1), air dari area proyek masuk ke rumah warga, bikin tergenang. Meski gak sampai makan korban, tetap saja menimbulkan kerugian material,” ungkap Hamid.
Untuk mencegah air kembali masuk ke rumah, warga terpaksa memasang tanggul darurat di depan rumah mereka menggunakan karung berisi tanah.
Hamid juga menyesalkan tidak adanya kompensasi dari pihak rumah sakit atas kerugian yang dialami warga.
“Selama ini gak ada kompensasi. Yang ada malah warga harus tanggulangi sendiri. Kami sudah cukup kesal dengan kondisi ini,” keluhnya.
Sementara itu, Wakil Ketua Tim Kerja Hubungan Masyarakat Unej, Iim Fahmi Ilman, belum memberikan tanggapan resmi terkait keluhan warga.
Saat dikonfirmasi melalui pesan WhatsApp, ia hanya menjawab singkat.
“Coba saya konfirm ke kawan2,” tulisnya.