429 Mahasiswa Fakultas Dakwah UIN KHAS Jember PPL di 120 Lembaga Mitra

Mahasiswa Fakultas Dakwah foto bersama, Rabu (23/7/2025). (Foto: Dok/Humas UIN KHAS Jember)
Mahasiswa Fakultas Dakwah foto bersama, Rabu (23/7/2025). (Foto: Dok/Humas UIN KHAS Jember)

Jember, jurnalbangsa.com – Sebanyak 429 mahasiswa Fakultas Dakwah Universitas Islam Negeri Kiai Haji Achmad Siddiq (UIN KHAS) Jember akan mengikuti Program Pengalaman Lapangan (PPL) yang akan berlangsung mulai 4 Agustus hingga 6 Oktober 2025.

Mereka akan ditempatkan di 120 lembaga mitra yang tersebar di 13 kabupaten/kota se-Jawa Timur.

Pelepasan peserta diawali dengan kegiatan pembekalan resmi pada 23 Juli 2025 yang digelar di halaman Fakultas Dakwah.

Sebelumnya, proses pendaftaran dan pengurusan izin lokasi telah dilakukan sejak 19 Juni hingga 11 Juli melalui tautan resmi panitia.

Rektor UIN KHAS Jember, Profesor Hepni, menekankan bahwa program ini bukan hanya sarana belajar langsung di lapangan, tetapi juga bagian dari pengabdian kepada masyarakat.

Dia mengajak para mahasiswa untuk menjunjung tinggi nilai profesionalisme dan kerja sama tim.

“Hari ini tidak ada lagi Superman, yang ada adalah Super Team. Maka sinergi, inovasi, dan profesionalisme adalah kunci keberhasilan pengabdian kalian di tengah masyarakat,” kata Hepni dalam sambutannya.

Selain pembekalan umum, masing-masing program studi juga mengadakan pembekalan khusus.

Salah satunya dilakukan oleh Program Studi Manajemen Dakwah yang menggelar sesi di Aula Fakultas Dakwah dengan diikuti 27 mahasiswa.

Dalam sesi tersebut, Muhammad Hasib Abdullah, alumni Manajemen Dakwah angkatan 2015–2019 yang kini menjadi pemilik Hasby Tour and Travel Jember, turut berbagi pengalaman.

Dia mengingatkan mahasiswa agar tidak gegabah dalam beradaptasi di tempat baru.

“Kalau mau menyesuaikan diri, jangan langsung bereaksi. Amati dulu tiga hari, pahami budayanya, baru ambil langkah. Sama seperti jualan, kita harus tahu pasarnya dulu,” ujar Hasib.

Sementara itu, pada sesi pembekalan Program Studi Psikologi Islam, Ria Maretiyasari, berharap mahasiswa bisa menjaga etika dan sikap profesional selama praktik kerja lapangan.

“Etika dan profesionalisme menggambarkan siapa diri kita sebenarnya. Setiap tempat memiliki budaya kerja dan aturan masing-masing,” ujarnya.

Dia juga mengingatkan mahasiswa menjaga kerahasiaan data, terutama bagi mahasiswa psikologi, agar tidak sembarangan menyebarkan alat tes di ruang publik demi menjaga validitas instrumen dan privasi individu.

Penulis: Zainul Hasan
Editor: Supriadi

Pos terkait