Klinik Dokter Gigi di Jember Terbakar, Damkar Keluhkan Pompa Pemadam yang Bermasalah

Damkar saat berupaya memadamkan api di Klinik Dokter Gigi di Jl. S Parman. (Foto: Ambang)
Damkar saat berupaya memadamkan api di Klinik Dokter Gigi di Jl. S Parman. (Foto: Ambang)

Jember – Sebuah Klinik Dokter Gigi di Jl. S Parman, Sumbersari, Jember, Jawa Timur terbakar pada Senin (12/02/2024) siang. Diketahui, api melahap satu buah ruangan praktek dokter gigi berukuran 3×3 meter.

Komandan Regu Pemadam Kebakaran Mako A Jember, Bambang Mulyono, mengatakan, kebakaran terjadi sekitar pukul 12.30 WIB. Sedangkan dirinya beserta personel pemadam lainnya datang sekitar pukul 13.00 WIB.

“Jadi kami datang itu api sudah paham. Memang tadi ketika kami terima info kebakaran, kendaraan kami sedang mengalami ngadat (trouble). Jadi memang permasalahan tersebut sangat mengganggu pelayanan kita untuk bisa memadamkan api,” serunya pada wartawan.

Permasalahan yang terjadi, lanjut Bambang, adalah pada pompa mobil damkar yang tidak bisa difungsikan sebagaimana mestinya.

“Pompa pada mobil yang kita bawa ini rusak dan tidak bisa digunakan, jadi kita hanya bisa mengandalkan pompa alkon atau manual. Untungnya kebakaran tadi itu kecil, andaikata kebakaran besar itu akan menjadi masalah dan kesulitan bagi kami untuk memadamkan api,” bebernya.

Bambang juga mengatakan, saat dirinya datang ke TKP kebakaran, api sudah padam. Diketahui, ketika terjadi kebakaran, masyarakat langsung berbondong-bondong berusaha memadamkan api dengan peralatan seadanya.

“Tadi itu mobil damkar yang kita pakai ke TKP ini, sedang membantu menarik mobil damkar lain yang mengalami masalah pada mesin. Ketika dapat informasi kebakaran, mau tidak mau mobil damkar yang kita tolong itu harus ditinggal dan kita segera meluncur ke TKP meskipun hanya bisa menggunakan pompa manual,” keluhnya.

Tak hanya itu, dirinya menjelaskan bahwa para personel damkar sempat mendapat protes dari pemilik klinik, karena datang terlambat dan api sudah padam.

“Ya ada sedikit protes dari pemilik klinik ini. Jadi kita datang ke TKP langsung memastikan api benar-benar padam. Tentunya sesuai SOP, kami tetap melakukan proses pendinginan,” ujarnya.

“Kalau proses pemadaman sendiri kata masyarakat cukup cepat. Ya sekitar 20 menitan saja, api sudah berhasil dipadamkan. Alhamdulillah, api tidak sampai membumbung tinggi,” sambungnya.

Namun demikian, Bambang berharap, apabila nanti terjadi kebakaran lagi, dirinya beserta kru menginginkan kendaraan yang akan digunakan seluruhnya harus siap untuk digunakan.

“Kendaraan harus ready, baik dari perlengkapan, pompa maupun mesin harus siap semua. Karena bagaimanapun, jika ada kebakaran harus segera dipadamkan,” tandasnya.

Sementara itu, adik kandung dari penyewa klinik, Farida Sulusiyani mengatakan, dirinya merasa kecewa karena pihak damkar tidak datang tepat waktu.

“Kita paham ada trouble di mobil damkar, tapi di satu sisi kita juga kecewa karena mereka tidak bisa datang tepat pada waktunya. Pastinya kita juga mengalami kerugian,” jelas Farida.

Terkait penyebab kebakaran sendiri, Farida mengatakan jika terdapat korsleting listrik pada alat praktek dokter gigi.

“Jadi katanya tadi itu ada korslet pada alat praktek untuk pasien pemeriksaan gigi. Kalau kerugian sendiri saya nggak bisa menjabarkan, tapi yang jelas bisa mencapai puluhan bahkan ratusan juta rupiah,” tutupnya.

Penulis: Ambang
Editor: Supriadi

Pos terkait