Delapan Warga Jember Terlibat Kecelakaan Maut di Banyuwangi: Luka-Luka, Dirawat di RSUD Blambangan

Kecelakaan di jalan raya banyuwangi-Situbondo, Minggu (5/1/2025). (Foto: Istimewa)
Kecelakaan di jalan raya banyuwangi-Situbondo, Minggu (5/1/2025). (Foto: Istimewa)

Jember, jurnalbangsa.com – Kecelakaan tragis terjadi di Jalan Raya Banyuwangi menuju Situbondo, Minggu (5/1/2025), sekitar pukul 09.30 WIB.

Berdasarkan informasi terpercaya, insiden ini melibatkan tiga kendaraan, yaitu truk tangki, angkutan kota (angkot), dan sepeda motor, mengakibatkan satu orang tewas dan sepuluh lainnya mengalami luka-luka.

Delapan korban luka merupakan warga Kecamatan Mumbulsari, Jember, yang menjadi penumpang angkot.

Masing-masing berinisial MH (40 tahun), RRJ (16 tahun), DH (26 tahun), RJ (25 tahun), H (50 tahun), S (43 tahun), AKM (3 tahun) dan N (44 tahun).

Mereka dilarikan ke RSUD Blambangan untuk mendapatkan perawatan medis setelah kecelakaan tersebut.

Kronologi

Kecelakaan bermula ketika truk tangki melaju dari arah utara ke selatan dan diduga kehilangan kendali sehingga masuk ke jalur berlawanan.

Angkot yang melaju dari arah sebaliknya tidak dapat menghindar, sehingga tabrakan keras pun terjadi.

Di saat yang bersamaan, sepeda motor yang berada di belakang angkot turut terlibat dalam kecelakaan ini.

Pengemudi angkot meninggal dunia di lokasi akibat luka berat, sementara para penumpang dan pengendara sepeda motor mengalami luka-luka dengan berbagai tingkat keparahan.

Kerusakan parah juga dialami oleh ketiga kendaraan yang terlibat dalam insiden ini.

Proses Penyelidikan

Pihak kepolisian telah melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) dan menyelidiki penyebab pasti kecelakaan.

Dugaan sementara menunjukkan bahwa kesalahan pengemudi truk tangki menjadi faktor utama.

Seluruh korban telah terhubung dengan keluarga mereka untuk mempermudah proses penanganan lebih lanjut.

Penyelidikan masih terus dilakukan untuk memastikan tidak ada pelanggaran yang terlewat, sementara para korban kini tengah mendapatkan perawatan intensif.

Penulis: Zainul Hasan
Editor: Supriadi

Pos terkait