AI Jadi Kunci Inovasi Baru Pembelajaran Sains di Era Digital

Oplus_16908288

JEMBER – Pemanfaatan kecerdasan buatan (AI) kini menjadi langkah nyata dalam meningkatkan kualitas pembelajaran sains di era digital.

Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan (FTIK) Program Studi Ilmu Pengetahuan Alam UIN Kiai Haji Achmad Siddiq (UIN KHAS) Jember menggelar seminar nasional dan kuliah tamu bertema pemanfaatan AI dalam pembelajaran IPA, Selasa (14/10/2025).

Kegiatan yang berlangsung di Aula Perpustakaan UIN KHAS Jember itu menghadirkan narasumber dari Universitas Negeri Yogyakarta, Dr. Sabar Nurohman, M.Pd., pakar pendidikan IPA.

Dalam paparannya, Dr. Sabar menegaskan bahwa AI kini menjadi bagian penting dari transformasi pendidikan, terutama dalam mengoptimalkan peran guru di tengah perkembangan teknologi.

“AI bukan untuk menggantikan pendidik, tetapi menjadi mitra cerdas yang membantu proses belajar mengajar agar lebih efektif dan interaktif,” ujarnya.

Ia memaparkan materi bertajuk “Pemberdayaan Pendidik IPA di Era Digital: Memanfaatkan Kecerdasan Buatan untuk Inovasi Pembelajaran Sains” yang sebelumnya juga dipresentasikan dalam Workshop “AI dalam Pembelajaran Sains” di UIN Palangka Raya.

Menurutnya, guru tetap memegang peran utama dalam pendidikan. “AI hanyalah alat bantu yang memperkuat kemampuan berpikir kritis dan kreativitas siswa,” tambah Koordinator Prodi S2 Pendidikan IPA Universitas Negeri Yogyakarta itu.

Revolusi Industri 4.0 membawa tantangan besar bagi dunia pendidikan, terutama bagi guru sains yang menghadapi keterbatasan sarana, waktu, dan beban administratif.

“AI hadir sebagai solusi nyata. Teknologi ini bisa mengotomasi tugas nonpengajaran dan memberi rekomendasi pembelajaran sesuai kebutuhan siswa,” jelasnya.

Ia juga menilai, dalam pembelajaran modern, AI mampu memfasilitasi siswa membangun pengetahuan secara aktif melalui simulasi interaktif, sekaligus membantu guru mengelola beban kognitif.

“Teknologi seperti ChatGPT, Gemini, atau DALL-E bisa digunakan untuk membuat analogi, ilustrasi, hingga media visual yang menjelaskan konsep sains secara menarik dan kontekstual,” ungkapnya.

Selain itu, AI juga memungkinkan guru menerapkan pembelajaran personal. Sistem digital adaptif dapat membaca respons siswa dan menyesuaikan latihan sesuai tingkat pemahaman mereka.

Dr. Sabar menekankan pentingnya etika dalam penggunaan teknologi. “AI harus digunakan dengan bijak dan sadar akan potensi kesalahan data maupun risiko plagiarisme digital,” katanya.

Ia menutup dengan pesan bagi para pendidik agar terus meningkatkan kompetensi digital. “Guru harus bisa mengintegrasikan teknologi tanpa kehilangan sentuhan kemanusiaan dalam proses belajar,” tutupnya.

Penulis: Abdus Syakur
Editor: Supriadi

Pos terkait