Respons Krisis BBM Jember, Mantan Wabup Puji Aksi Cepat Pertamina

Oplus_16908288

JEMBER – Mantan Wakil Bupati Jember, Abdul Muqit Arif, menyampaikan pandangannya terkait krisis BBM yang melanda Jember sejak akhir Juli 2025.

Ia menilai upaya Pertamina dan pemerintah sudah maksimal dalam mengatasi kelangkaan BBM di sejumlah wilayah.

“Saya kira usaha dari Pertamina dan pemerintah sudah maksimal,” ujar Muqit saat ditemui di Jember, Rabu (30/7/2025).

Ia mengingatkan masyarakat agar tetap tenang dan tidak terprovokasi informasi yang belum tentu benar. “Yang penting, jangan dimanfaatkan oknum untuk kepentingan pribadi,” tegasnya.

Muqit menegaskan pentingnya pengawalan distribusi BBM ke SPBU agar tidak dimonopoli oleh pihak tidak bertanggung jawab.

“Kalau tidak dikawal, saya khawatir dimanfaatkan oleh orang-orang tidak bertanggung jawab,” ujarnya.

Muqit menyesalkan adanya oknum yang menjual Pertamax dengan harga mencapai Rp35 ribu per liter di tingkat pengecer.

Ia meminta aparat keamanan bertindak cepat terhadap praktik nakal tersebut. “Jangan sampai ada yang mengambil kesempatan dalam kesempitan,” katanya.

Menurutnya, krisis ini memberi pelajaran penting bahwa ketahanan distribusi energi harus diperkuat di daerah.

“Krisis ini bukan hal yang diinginkan siapa pun. Pemerintah pun tak mengharapkan ini terjadi,” jelasnya.

Ia juga menyoroti dampak langsung kepada petani dan pelaku UMKM di pelosok desa.

“Petani kopi bahkan tak bisa angkut hasil panen karena kehabisan BBM,” kata Muqit menambahkan.

Ia mengajak masyarakat bersikap bijak dan mendukung langkah pemerintah serta Pertamina mengurai krisis ini.

Sebelumnya, Pertamina telah mengirimkan 86 unit truk tangki BBM ke wilayah Jember dalam dua hari terakhir.

Bupati Jember, Muhammad Fawait, mengungkap pengiriman dilakukan dari berbagai daerah, seperti Malang, Surabaya, hingga Solo.

“Artinya ada keseriusan Pertamina menyelesaikan kelangkaan BBM ini,” ujar Fawait dalam konferensi pers, Senin malam (28/7/2025).

Penulis: Abdus Syakur
Editor: Supriadi

Pos terkait