Jurnalbangsa.com, Jember – Penerbangan perdana rute Jember–Jakarta dengan maskapai Fly Jaya menandai aktifnya kembali Bandara Notohadinegoro.
Peresmian ini diharapkan membuka akses baru bagi masyarakat sekaligus menjadi pintu masuk pertumbuhan ekonomi daerah.
Bupati Jember, Muhammad Fawait, mengatakan langkah ini tidak hanya soal penerbangan, melainkan bagian dari misi besar Pemkab untuk mengurangi angka kemiskinan.
“Kami berharap, reaktivasi bandara ini bisa memajukan sektor ekonomi, pariwisata, dan bertambahnya investor yang masuk ke Jember. Tujuannya ialah untuk pengentasan kemiskinan di Jember,” ujarnya, Selasa (23/9/2025).
Ia menambahkan, reaktivasi bandara hanyalah sarana, sementara tujuan utama tetap kesejahteraan warga.
“Maka dari itu, saya serahkan kepada masyarakat Jember. Semoga penerbangan ini bisa dimanfaatkan dengan sebaik-baiknya,” jelasnya.
Penerbangan perdana ini melayani rute langsung Jember–Jakarta tanpa transit, tarif tiketnya sekitar Rp1,3 juta.
“Harga tiketnya berkisar 1,3 juta. Ini merupakan tarif termurah untuk penerbangan dari Jember–Jakarta,” papar Fawait.
Gus Fawait menyebut jalur udara merupakan kebutuhan vital karena Jember tidak memiliki tol maupun pelabuhan.
“Ini merupakan permintaan dari berbagai pihak, termasuk perusahaan. Kalau melalui jalur darat, membutuhkan waktu lama dari Jakarta ke Jember,” tambahnya.
Meski begitu, ia mengakui Bandara Notohadinegoro masih memerlukan banyak perbaikan dari sisi fasilitas maupun infrastruktur.
Gus Fawait menyambut setiap masukan sebagai energi positif.
“Setiap kritik yang masuk kami anggap sebagai dukungan untuk mewujudkan penerbangan yang akan menjadi bagian penting sejarah Kabupaten Jember,” pungkasnya.