Fly Jaya Mulai Layani Rute Jakarta–Jember September 2025

Pesawat ATR 72-500 milik maskapai Fly Jaya lending di Bandara Notohadinegoro, Minggu (17/8/2025). (Foto: Zainul Hasan/Jurnalbangsa.com)
Pesawat ATR 72-500 milik maskapai Fly Jaya lending di Bandara Notohadinegoro, Minggu (17/8/2025). (Foto: Zainul Hasan/Jurnalbangsa.com)

Jember, Jurnalbangsa.com – Penerbangan reguler dari Jakarta ke Jember akhirnya kembali tersedia.

Maskapai Fly Jaya memastikan mulai September 2025 akan membuka rute Halim Perdanakusuma–Jember menggunakan pesawat ATR 72 melalui Bandara Notohadinegoro.

Chief Commercial Officer (CCO) Fly Jaya, Ary Mercyanto, menyebut penerbangan ini menjadi awal baru kebangkitan akses udara ke Jember.

“Rencananya kami akan terbang rutin mulai bulan depan dari Halim ke Jember. Penerbangan perdana di bulan September ini menjadi momentum penting untuk membuka kembali akses udara ke Jember,” ujarnya.

Ary menambahkan, hadirnya penerbangan ini merupakan hasil kerja sama dengan Pemerintah Kabupaten Jember.

Dengan adanya jalur udara yang kembali hidup, dia optimistis perekonomian daerah akan lebih berkembang.

“Dengan bertambahnya opsi transportasi untuk menuju ke Jember, maka diharapkan dapat mendorong pertumbuhan ekonomi dan pariwisata di Jember dan sekitarnya,” jelasnya.

Bupati Jember, Muhammad Fawait, menegaskan reaktivasi Bandara Notohadinegoro melalui penerbangan reguler Fly Jaya akan memberi manfaat besar.

“Target kita adalah mengundang investor untuk datang ke sini. Selain itu, juga menargetkan wisatawan agar lebih banyak datang ke Jember,” kata Gus Fawait.

Dia menambahkan, kehadiran penerbangan ini akan memangkas waktu perjalanan warga Jember yang selama ini harus ke Surabaya untuk terbang ke Jakarta.

“Masyarakat Jember kini tak perlu lagi menempuh perjalanan berjam-jam. Durasi perjalanan Jember–Jakarta dapat dipangkas menjadi sekitar 1 jam 40 menit saja,” ungkapnya.

Selain memberikan kemudahan mobilitas, penerbangan reguler ini juga diprediksi memberi dampak positif terhadap sektor perhotelan, kuliner, dan usaha kecil menengah (UKM).

Akses ke perguruan tinggi seperti Universitas Jember (UNEJ) dan Politeknik Negeri Jember pun semakin terbuka lebar.

Penulis: Zainul Hasan
Editor: Supriadi

Pos terkait