Viral, Diduga Seorang ODGJ di Jember Bawa Sajam dan Berjalan di Tengah Jalan Raya

ODGJ diduga bawa sajam
ODGJ yang diduga bawa sajam sedang menjalani perawatan di Liposos Dinsos Jember. (Foto: Tangkapan layar)

JEMBER – Sebuah video viral memperlihatkan seseorang yang sedang berjalan di tengah jalan raya dengan membawa senjata tajam (sajam).

Video tersebut diunggah di akun instagram @infojember pada Rabu (08/05/2024) sekitar pukul 12.00 WIB siang.

Dalam video tersebut, menampilkan pengendara mobil yang sedang berada di Jl. Sultan Agung, Kelurahan Kepatihan, Kecamatan Kaliwates, Jember sedang merekam seseorang mengenakan jaket berwarna merah dan membawa sajam berupa golok di tengah-tengah jalan raya dan membahayakan pengguna jalan.

Setelah ditelusuri awak media, diketahui orang yang membawa sajam tersebut diduga merupakan Orang Dalam Gangguan Jiwa (ODGJ) dan kini telah diamankan oleh UPT Lingkungan Pondok Sosial (Liposos) Dinsos Jember.

Kepala UPT Liposos Dinsos Jember, Roni Effendi mengatakan, orang tersebut sebelumnya diamankan oleh pihak kepolisian dan langsung diserahkan ke Liposos pada Rabu (08/05/2024) sekitar pukul 11.30 WIB.

“Tadi datang ke Liposos diantar oleh kepolisian dengan kondisi tangannya sudah diikat. Sayangnya petugas kami di Liposos ini terbatas dan semuanya sedang membantu klien di RS dr Soebandi,” ujarnya saat diwawancara wartawan.

“Karena orang ini kami khawatirkan akan membahayakan, maka kami putuskan untuk membawanya juga ke RS dr Soebandi sekitar pukul 12.00 tadi dan dibantu juga oleh kepolisian,” sambung Roni.

Selain itu, Roni membenarkan bahwa yang dibawa oleh orang tersebut adalah sebilah golok dan memang membahayakan masyarakat dan pengguna jalan yang melintas. Ia memperkirakan, usia orang tersebut adalah sekitar 30-40 tahun.

“Ya benar tadi setelah kami amankan dan kami cek memang membawa golok. Kalau usianya sekitar 30 sampai 40 tahun. Untuk saat ini, orang tersebut sudah kami amankan di RS dr Soebandi, dan diberi obat penenang. Sehingga kami juga belum bisa mengintrogasi ataupun mengajak bicara,” jelas Roni.

Roni mengungkapkan, dirinya juga belum mengetahui pasti, nama dan identitas dari orang tersebut mengingat hingga saat ini, ia masih belum dapat berkomunikasi dengan orang tersebut.

“Ya nanti kalau sudah sadar dan kondisinya tenang, akan kami interogasi dan kami ajak berkomunikasi lebih lanjut,” pungkasnya.

Penulis: Ambang
Editor: Supriadi

Pos terkait