Kreatif! Siswa Yayasan Tarbiyatul Islam Sulap Sampah Menjadi Kostum Saat Karnaval

Karnaval Pawai Adiwiyata (Foto: Istimewa)
Karnaval Pawai Adiwiyata (Foto: Istimewa)

PROBOLINGGO – Menyambut Hari Lahir Republik Indonesia ke-79, Yayasan Tarbiyatul Islam mengadakan Karnaval Pawai Adiwiyata pada Jumat (30/8/2024).

Faiqotul Hikmah, panitia acara sekaligus Kepala Sekolah RA mengatakan, tema acara kali ini adalah daur ulang sampah untuk melatih kreativitas anak.

“Kami ingin melatih kerja sama dan menanamkan nilai membuang sampah pada tempatnya sejak dini,” kata Faiqotul Hikmah.

Menurut Dia, dengan mengurangi sampah, kita juga dapat menghemat sumber daya alam.

Selain itu, daur ulang sampah dapat memiliki nilai estetika yang tinggi.

Acara ini dimeriahkan oleh siswa, guru, dan wali murid yang menggunakan kostum dari sampah daur ulang.

“Kami ingin menunjukkan bahwa sampah bisa menjadi karya seni,” ujar Aini, Panitia Pelaksana Pawai Adiwiyata.

Peserta terdiri dari Kelompok Belajar (KB), Raudhatul Athfal (RA), Madrasah Ibtidaiyah (MI), serta para dewan guru dan wali murid yang antusias.

Dia juga mengungkapkan rasa bangganya atas suksesnya acara ini.

“Acara ini berjalan dengan lancar dan meriah,” ujarnya.

Lebih dari 600 peserta hadir memeriahkan karnaval tersebut.

“Kami sangat mengapresiasi semua yang telah berpartisipasi demi kesuksesan acara ini,” tambah Aini.

Aini juga menyebutkan bahwa acara ini adalah kesempatan unik untuk mengembangkan kreativitas peserta dengan memanfaatkan barang yang tidak terpakai.

“Kami wajibkan peserta menggunakan sampah bekas agar mereka bisa lebih kreatif dan menambah nilai seni,” tambahnya.

Acara karnaval ini diharapkan dapat menumbuhkan kesadaran akan pentingnya menjaga lingkungan sejak usia dini.

“Sayangi bumi kita dengan mengurangi jumlah sampah,” tegas Aini.

Dengan acara seperti ini, Yayasan Tarbiyatul Islam berharap dapat menginspirasi banyak pihak untuk lebih peduli terhadap lingkungan.

“Ini adalah langkah kecil untuk perubahan besar,” tutup Aini.

Karnaval Pawai Adiwiyata ini menjadi contoh nyata bagaimana kreativitas dan kepedulian terhadap lingkungan dapat dikembangkan dalam dunia pendidikan.

Penulis: Abdus Syakur
Editor: Supriadi

Pos terkait